Telp: 081296497984
e-mail: 111.sanggarmuda@gmail.com
Senin, 28 November 2016
Selasa, 15 November 2016
Naskah Tragedi cinta samiun dan nyai dasimah. karya & sutradara: komar nadjib kilalawang
SANGGAR
MUDA GRIYA
TRAGEDI
CINTA
SAMIUN
DAN NYAI DASIMAH
Oleh:
kilalawang
Sinopsis:
Dasimah,
perempuan muda asal Desa Kahuripan, Parung, Bogor,
Jawa Barat. Kisah hidupnya begitu melegenda di hati orang-orang Jakarta,
khususnya buat Kaum Betawi, meskipun sudah berlalu ratusan tahun lalu.
Kisah
hidup Dasimah berawal ketika dirinya terpaksa harus menerima pinangan seorang
Eropa, Edward William, kepercayaan Letnan
Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles . Keterpaksaan Dasimah dilatar belakangi oleh; pertama karena kehidupannya yang miskin dan
orang tua yang sakit-sakitan, kedua karena dia terlalu percaya akan janji
Edward yang akan menikahi dirinya.
Dalam
perjalanan hidupnya mengikuti Edward yang memberikan janji-janji manisnya Dasimah
harus menerima nasib tak indah, meskipun dia diberikan tempat yang mewah,
dengan puluhan pelayan, dan serba ada apa yang dia mau, tetapi hidup bersama
tanpa dinikahi hingga memperoleh seorang anak perempuan, yang diberi nama
Nancy, yang membuat dirinya tak bahagia, maklumlah, Dasimah biar bagaimanapun
tidak memiliki tradisi kebebasan hidup tanpa ikatan pernikahan apalagi
diperlakukan sebagai peliharaan. Ikatan pernikahan adalah prasyarat utama dari
penyatuan hidup dan kehidupan antara seorang lelaki dewasa dan perempuan dewasa,
itulah yang dipahami Dasimah sebagaimana menjadi sebuah tradisi di kampung
kelahirannya.
Kampung
Pejambon, Kampung Kwitang, Kampung Ketapang, Desa Kahuripan Tempo Dulu, adalah
kawasan yang menjadi wilayah cerita tragedi cinta itu bergulir.
Dasimah
tak beda bagaikan burung dalam sangkar emas, alias hidup
serba mewah namun tak ada kebahagiaan
yang menempel di hatinya. Hanya satu penghiburan yang diterimanya ketika dia
memangku anaknya Nancy, buah hati satu-satunya atas hubungan tanpa pernikahan
dengan Edward.
Seorang
kusir delman yang sudah puluhan tahun tidak punya anak, Samiun namanya,
memiliki istri penjudi bernama Hayati. Tak beda dengan Dasimah, meski memiliki
istri hatinya tak juga bahagia. Bukan hanya karena tak memberikan anak, tetapi karena
seorang perempuan yang gila bermain judi dan menghabiskan uang hasil jerih
payahnya sebagaai tukang delman. Harta tak punya dan simpanan uang pun tak ada.
Semua ludes di meja judi.
Samiun
dan Dasimah dua insan nelangsa yang akhirnya dipertemukan dalam cinta dan
menyatu dalam ikatan pernikahan. Menemukan setetes kebahagiaan dalam waktu
singkat saja, lantaran kecemburuan Hayati yang mengupah Jagoan Kampung Kwitang
Bang Puase untuk membunuh Dasimah.
Dasimah
memang telah ditakdirkan harus mati terbunuh yang diikuti Samiun yang juga rela
menghabisi nyawanya sendiri dengan menyeburkan dirinya ke dalam Sungai
Ciliwung, mengikuti tubuh Dasimah yang sudah tak bernyawa terbawa arus deras
Ciliwung yang tengah meluap.
Akhir
kisah sosok perempuan yang namanya melegenda ini memang cukup tragis, namun
dibalik kisah cinta yang tragis ini ada makna yang ingin disampaikan. Memang
stereotif terdengar tapi inilah realitas hidup jika kita mengedepankan cinta.
Cinta bisa bermakna apa saja; cinta bisa berarti kebahagiaan, bisa berarti
penderitaan, tapi dari semuanya cinta akan selalu memerlukan pengorbanan.
Dasimah
dan Samiun telah membuktikan pengorbanan itu, atas nama cinta dia tinggalkan
Edward dan kemewahan hidup. Sebagaimana Dasimah, atas nama cinta Samiun pun
terjun ke Sungai Ciliwung yang tengah bergolak menyusul jasad mati Dasimah.
ADEGAN
I
(MUSIK
PEMBUKA, LAGU KICIR-KICIR, DAN BEBERAPA ANAK KECIL MENARI-NARI DENGAN PAKAIAN
ALA KAMPUNG MASA LALU)
Lirik Lagu
Daerah DKI Jakarta Kicir-Kicir
Kicir kicir
ini lagunya
Lagu lama ya tuan dari Jakarta
Saya menyanyi ya tuan memang sengaja
Untuk menghibur......menghibur hati nan duka
Burung dara burung merpati
Terbang tinggi ya tuan tiada tara
Bilalah kita ya tuan suka menyanyi
Badanlah sehat ya nona hati gembira
Lagu lama ya tuan dari Jakarta
Saya menyanyi ya tuan memang sengaja
Untuk menghibur......menghibur hati nan duka
Burung dara burung merpati
Terbang tinggi ya tuan tiada tara
Bilalah kita ya tuan suka menyanyi
Badanlah sehat ya nona hati gembira
Buah nangka
ya tuan kuning warnenye
Dijual yayu
ya nona dicampur gule
Sudah merdeka
ya tuang bangsa kite
Yuk kita isi
ya nona dengan yang berguna
Buah mangga enak rasanya
Si manalagi ya tuan paling ternama
Siapa saja ya tuan rajin bekerja
Pasti menjadi menjadi warga berguna
Buah mangga enak rasanya
Si manalagi ya tuan paling ternama
Siapa saja ya tuan rajin bekerja
Pasti menjadi menjadi warga berguna
Ikan
peda di campur pete
Sabtu
dimasak minggu gak ade sisa
Kami
pemuda gak suka parlente
Itulah
dia itulah dia anak sanggar muda griya
Kicir kicir
ini lagunya
Lagu lama ya tuan dari Jakarta
Saya menyanyi ya tuan memang sengaja
Untuk menghibur..... menghibur hati nan duka
Lagu lama ya tuan dari Jakarta
Saya menyanyi ya tuan memang sengaja
Untuk menghibur..... menghibur hati nan duka
(DESA KAHURIPAN, PAGI HARI,
KESIBUKAN DI TENGAH PASAR TRADIDIONAL, DASIMAH DI ANTARA KESIBUKAN JUAL BELI
MEMAPAH AYAHNYA YANG SUDAH TUA, KI UPAS. MENGHAMPIRI PENJUAL OBAT TRADISIONAL
YANG MENGOCEH TIADA HENTI)
PENJUAL
OBAT
Obat kurap, obat belang, obat
masuk angin saya sediakan.......harga murah.....boleh dicoba, gak sembuh,
jangan dibeli .......kalo sembuh beli sekali
lagi.....hayo.....bapak-bapak......aki-aki.....ninik-ninik.......eneng
cantik.....ada juga saya sediakan obat dari negeri cina........buat kurang
gizi......bakpau namanya......buat luka tergores pisau pake aja daun
kentut-kentutan......seduh dengan air mendidih......sudah dingin tinggal dioles
saja......buat ibu-ibu hamil....gak usah khawatir...supaya lancar
melahirkan....minum air rebusan akar lidah musang.........hayo....hayo.....obat
mujarab.....obat murah.....obat terjamin keasliannya........gak bakal
kecewa..........
(DASIMAH MENGAMPIRI SI PENJUAL
OBAT, SAMBIL MEMAPAH BAPAKNYA YANG JALAN PLETAT PLETOT MACAM ULAR KOBRA MENARI)
DASIMAH
Uda.....ada obat rematik buat bapak saya......
(MELIHAT KEDATANGAN DASIMAH,
PENJUAL OBAT TERKESIMA, MATANYA SEPERTI TERPAKU MENEMPEL PADA SATU PEMANDANGAN
INDAH, PARAS DASIMAH YANG CANTIK)
PENJUAL
OBAT
Onde mande...........siapo bidadari
ini..............onde mande.......tak tahan ambo ini.......siapo
wa’ang...................
DASIMAH
Uda............saya mau beli
obat......weiiii...............
PENJUAL
OBAT
(KAGET
TERSADAR DARI KETERSIMA’ANNYA)
Iyo....iyo.....teteh mau beli obat......obat
apo.......banyak obat......tapi inda ado obat cinto.........
DASIMAH
(TERSENYUM
GELI ATAS KELAKUAN PENJUAL OBAT)
Saya cari obat rematik uda........ada gak........untuk
bapak saya..........
PENJUAL
OBAT
Oh itu.....ado....ado banyak..........berapa teteh mau
beli..............
DASIMAH
Tiga bungkus...............
PENJUAL
OBAT
Tiga bungkus.....kasih tiga talen ajo
teteh............oh tidak usah ambo kasih gratis ajo......asalkan
teteh...........
(MELIHAT PRILAKU PENJUAL OBAT YANG GENIT, MEMBUAT AYAH DASIMAH UPAS MARAH, DAN MELEPASKAN PEGANGAN TANGAN DASIMAH
MENGHAMPIRI PENJUAL OBAT)
UPAS
(MARAH) Naon
siah......culangung.......arek naon ke budak aing.....teu ecrek kalakuan
siah....
PENJUAL
OBAT
Onde mande.......ado apo pak gae......jangan galak
seperti itu.......apo salah ambo.....one mande........
(UPAS MELOMPAT DAN MENCENGKRAM
KERAH BAJU PENJUAL OBAT. PENJUAL OBAT
MERONTA MENARIK TANGAN UPAS, UPAS TERJATUH, PENJUAL OBAT MENENDANG TUBUH UPAS,
TAPI URUNG, KAKI PENJUAL OBAT DIPEGANG UPAS DAN DITARIKNYA, PENJUAL OBAT
TERPELANTING, UPAS BERDIRI DAN MELOMPAT MENERKAM PENJUAL OBAT. TERJADI
PERGULATAN DAN DITONTON SEMUA ORAN YANG ADA DI PASAR. ADA YANG BERSORAK SORAI
MEMANASI KEDUA ORANG YANG TENGAH BERGULAT. ADA YANG MENGGELAR TARUHAN.
SEMENTARA DASIMAH TERIAK TERIAK TIDAK KARUAN MEMINTA TOLONG AGAR KEDUANYA
DILERAI)
(PERKELAHIAN YANG SERU DI PAGI
HARI ITU MENGUNDANG BANYAK ORANG TANPA TERKECUALI KAPITAN EDWARD DAN AJUDANNYA
YANG PAGI ITU TENGAH BERJALAN-JALAN MELIHAT KERAMAIAN PASAR. MELIHAT TAK
SATUPUN ORANG BERUSAHA MELERAI. DIA MENCABUT PISTOLNYA DARI PINGGANG DAN
MEMBUANG TEMBAKAN YANG MEMBUAT KAGET SEMUA ORANG TERMASUK PENJUAL OBAT DAN
UPAS, YANG SEGERA BERDIRI DAN KETAKUTAN)
EDWARD
Kowe orang semua bubar......dan kamu (menunjuk kepada
penjual obat) juga kamu (menunjuk pada upas) mendekat kepada saya..............
UPAS
DAN PENJUAL OBAT
(Berlari kecil sambil badan membungkuk) tabe
tuan............
EDWARD
Ada masalah apa......sepagi ini kalian sudah adu kekuatan.....apakah
otak kalian ada....
Atau sudah kosong batok kepala
kalian....................
UPAS
Lain abdi anu salah tuan.......eta si bebegik nu
pertama menghina................
PENJUAL
OBAT
Onde mande........tidak betul tuan......orang tua ini
bohong tuan.................ambo justru yang pertama kali di makinya.......dan
ditubruk........ambo tidak salah tuan............
BEBERAPA
PEDAGANG
Betul tuan......si aki ini yang pertama kali
marah-marah......
EDWARD
Kalian diam.........kalian belum saya tanyakan (Sambil
menodongkan pistolnya)
BEBERAPA
PEDAGANG
(Ketakutan) ampun tuan.....ampun tuan......(Menunduk
menyembah-nyembah)
EDWARD
Dan kamu orang orang tua....betul kamu menubruk
pedagang obat ini.............
UPAS
Betul tuan......tetapi karea dia yang pertama bikin
masalah......dia ganggu anak saya.....(menunjuk dasimah)....kalo tuan ente
percaya tanya wae ka Dasimah........
(MELIHAT DASIMAH, EDWARD
TERPERANGAH, DAN SEPERTI ORANG KESIHIR. DIAM BEBERAPA JENAK, MATANYA DAN
MULUTNYA SEPERTI KAKU, TAK BERGERAK. PUDING, AJUDAN EDWARD, ORANG ASLI GUNUNG
SINDUR MELIHAT EDWARD TERKESIMA SEPERTI ITU. MENGHAMPIRI TUANNYA DAN MENEPUK
PUNDAKNYA)
PUDING
Tabe tuan.....tuan.....kenapa tuan jadi kayak orang
bego.......ada apa tuan........
EDWARD
(Tersadar, dan sontak, tangannya menarik tangan
puding, membawa puding menjauh dari kerumunan
orang-orang)......puding......kamu tahu siapa perempuan itu.......oh my
god....hut mevrow.....oh my god.....
PUDING
(Mendengar celoteh Edrward seperti itu bingung dan tidak
ngeti yang diucapkan Edward dengan bahasa Inggris, saking bingungnya dia
tertawa cekikikan).......waduh seneng ame orang make bawa-bawa got......pake
ape tuh tadi betiful.....betiful gril segala........
EDWARD
Heiiii........kenapa kamu tertawa......ada yang lucu
kah dari kata-kata saya.........
PUDING
Iye tuan......kenapah tuan bawa-bawa got
segala.......sama betipul gril......(tertawa)
EDWARD
God......kamu maksud got saluran air di
kampong-kampong.......
PUDING
(Meledak tawanya).....nah dia bawa pong....kepompong
segala....
(MELIHAT PUDING MALAH TERWATA
TERBAHAK-BAHAK EDWARD KESAL. SPONTAN ARAH PISTOL DI TANGANNYA DI ARAHKAN KE
PUDING. MELIHAT ITU PUDING SPONTAN JATUH DUDUK)
PUDING
Ampun tuan......ampun.....jangan bunuh hamba
tuan........
EDWARD
Jangan coba sekali lagi bikin kurang
ajar.........beng.......saya orang kasih nyawa lepas dari
tubuh........mengerti............
PUDING
Mengerti
tuan.......mengerti.....mengerti.....mengerti........ed dah......dia jadi marah
ama guah.......bungsreng deh...........gak lagi-lagi akh.....
EDWARD
Puding.......kamu belum jawab saya punya tanya.......siapa perempuan itu.......siapa
dia..............
PUDING
Yang saya tahu mah dia orang desa sebelah....desa
kahuripan.......
EDWARD
Ya...ya...ya...desa kahuripan........dan siapa dia
punya nama.....................
PUDING
Namanyah.........Das......das......dasimah
tuan........................
EDWARD
Siapa......Dasimah......dasimah......nama unik.......
PUDING
Betul tuan.....dasimah.....da...si....mah......
EDWARD
Apakah kamu bisa kasih kenal saya dengan dia......
PUDING
Sangat bisa tuan......emang tuan ade kepengenan sama
diah.......itu gampang tuan..........
EDWARD
Jangan gagal puding....ingat itu.....
PUDING
Tuang.....sejak kapan puding gagal dalam melaksanakan
tugas.....tenang tuan......percaya sama puding bin dubling......anak
bojongsari............
EDWARD
Iya...iya...saya percaya sama kamu
puding.......(tertawa dan puding pun tertawa)
(EDWARD DAN PUDING KEMBALI KE
TEMPAT PERKELAHIAN. SEMUA ORANG TERDIAM. SEMUA TAKUT MELIHAT EDRAWD MENENTENG
PISTOL DAN DIGERAKAN KE SEMUA ARAH DI MANA ORANG-ORANG BERDIRI. PUDING YANG
MENGIKUTI DIBELAKANGNYA MELANGKAH ANGKUH DENGAN DADA DIBUSUNGKAN DAN KEPALA
DIDONGAKAN)
EDWARD
Hei kamu penjual obat.......minta maaf sama orang tua
ini.......dan juga minta maat sama dasimah.......hayo lakukan.........
(PENJUAL OBAT GOPOH BERLARI KECIL. MENUNDUK-NUNDUK DI
HADAPAN UPAS DAN DASIMAH DAN TERUS KEMBALI LAGI KE LAPAK DAGANGANNYA)
EDWARD
Dan kalian semua jangan coba-coba lagi membuat
kegaduhan di pasar.......mengerti......
ORANG-ORANG
Mengerti tuan.............................
EDWARD
Bagus.....bagus......(Menghampiri Upas dan Dasimah)
.......mis dasimah......apakah saya boleh kenal dengan kamu...............dan
kamu bapak tua.....apakah saya boleh datang berkunjung ke rumah
mu.......................
DASIMAH
Boleh tuan.............tapi kalau mau berkunjung ke
rmah......tuang harus bilang sama bapak saya................
EDWARD
(Kepada Upas).....dan bagaimana orang tua....apakah
kamu mengijinkan saya datang ke rumah mu...........
UPAS
Asal niat tuan baik sama kami......silahkan
saja.....pintu terbuka buat orang baik tuan.....silahkan..........
EDWARD
(Mendengar kata-kata Upas yang memberi ijin, dengan
gaya hormat ala eropa)....well....thank you atas perkenannya...........thank
you for all.......................
PUDING
(Mendengar Edward mengucapkan kata yang asing bagi
telinganya, kembali tertawa)......bungsreng......apa lagi ituh.....pake kayu sama
dodol di bawa-bawa segala.....
(KALI INI EDWARD TIDAK
TERSINGGUNG, KARENA SUDAH MENDAPATKAN APA YANG MENJADI KEINGINANNYA. KARENA
INGIN MERAIH DASIMAN YANG SEJAK BERJUMPA TATAPAN MATANYA. MEMBUAT JIWA PLY BOY
NYA TERBANG BAGAI CAPUNG)
EDWARD
Puding.....hayo kita kembali ke vila......(kepada Upas
dan dasimah)......Mis Dasimah dan Mr Upas......malam nanti saya akan datang ke
rumah kalian berdua......kalian tdak usah repot-repot menjami
saya..........semua kebutuhan kalian akan saya bawa ke rumah kalian.......termasuk
obat untuk Mr Upas..................
(SEMUA ORANG DI PASAR HANYA
CUKUP MEMPERHATIKAN SAJA. TAK BERANI BERKOMENTAR. TERMASUK DASIMAH DAN UPAS
YANG TERBENGONG-BENGONG. EDWARD MENINGGALKAN PASAR DI IKUTI PUDING. DASIMAH
MELANGKAG PELAHAN SAMBIL MENYANGGAH TUBUH UPAS YANG TERSERANG SAKIT PINGGANG.
PARA PEDAGANG KEMBALI BERTRANSAKSI DENGAN PEMBELI. PANGGUNG TUTUP, LAMPU MATI)
ADEGAN
2
(LAMPU MENYALA TEMARAM, GAMBARAN
KOTA BATAVIA ABAD KOLONIAL, SORE MENJELANG MALAM. DALANG MUNCUL MEMBERI TAHU
PENONTON DAN MENJEASKAN DUDUK PERKARA CERITA ADEGAN PERTAMA YANG SUDAH BERLALU)
(MUSIK
LAGU JALI-JALI)
Lirik lagu:
Jali-Jali (Feat. Ida Royani)
Ini dia si jali-jali
lagunya enak, lagunya enak merdu sekali
ini dia si jali-jali
eh, sayang disayang
lagunya enak merdu sekali
Capek sedikit tidak perduli sayang
asalkan tuan, asalkan nona senang di hati
lagunya enak, lagunya enak merdu sekali
ini dia si jali-jali
eh, sayang disayang
lagunya enak merdu sekali
Capek sedikit tidak perduli sayang
asalkan tuan, asalkan nona senang di hati
Jalan jalan ke kampung kranggan
Sayang disayang...........
Beli es cendol tinggal santennye.....
Mari abang kite kenalan
Sayang disayang none....
Pemuda pemudinye pemuda pemudinye
Ade yang punye
Buah manggis putih isinye
Sayang disayang
Pergi belayar ke tanjung cine
Gadis manis putih kulitnye
Sayang disayang....sayang disayang
Kuning giginye........
Ini dia si jali-jali
lagunya enak, lagunya enak merdu sekali
ini dia si jali-jali
eh, sayang disayang
lagunya enak merdu sekali
lagunya enak, lagunya enak merdu sekali
ini dia si jali-jali
eh, sayang disayang
lagunya enak merdu sekali
Capek
sedikit tidak perduli sayang
asalkan tuan, asalkan nona senang di hati
asalkan tuan, asalkan nona senang di hati
DALANG
Tabe......Penonton yang budiman dan baek
atinye..........tadi yang anda saksikan adalah sebuah adegan.......di mana
sosok dasimah berjumpa dengan edward lelaki eropa yang kesemsem dengan
dasimah.......dari adegan itu tadi
.......dari situlah cerita berawal....
Tadi ntu di pasar
ciseeng........gak jauh dari pasar ciseeng, desa kahuripn, desa kakahiran
dasimah.......edward yang punya kuasa.....upas yang lemah dan gak punya
apa-apa.....dasimah anak semata wayang yang baru tumbuh dewasa tak mampu
membendung kemauan edward memboyong dirinya ke kampung pejabon........kota
batavia.......Dasimah tak berdaya karena tersihir oleh janji-janji edward yang
akan menikahi dirinya.......
Upas gak punya daya untuk mencegahnya.........dia tak berdaya
ketika edward memberikan uang sebesar 2500 gulden............dan sejumlah
obat-obatan untuk menyembuhkan sakit pinggangnya........maka
terjadilah........yang terjadi terjadilah.......
Penonton yang budiman dan baek
atinye.......bagaimana kelanjutannye......kite ikutin aje
prosesnye..........tabe.......
(DALANG MASUK KE DALAM PANGGUNG.
LAGU EROPA TEMPO DULU MENGALUN. MUNCUL EDWARD YANG MEMBIMBING DASIMAH UNTUK
BERDANSA. DASIMAH YANG BERWAJAH MURAM BERUSAHA MELEPASKAN TANGAN EDWARD YANG
MENGAJAKNYA BERDANSA)
Edward
Hayo sayang……hayo cinta…..hayo
kemari kita berdansa……lupakan kamu punya pikir yang kusut tidak karuan
itu……….tidakkah kamu bahagia hidup bersama saya………
Dasimah
(Dasimah Menggelengkan
Kepalanya, melepaskan tangan Edward)
Saya tidak bahagia tuan……sungguh saya tidak bahagia………………….
Edward
(Terperanjat) Apa yang terjadi
dengan kamu Dasimah…….tidak bahagia hidup bersama saya……….sungguh tak habis
pikir saya…………apa yang menyebabkan kamu seperti itu..
……….semua serba ada dasimah………tidak
salah dengar saya………..
Dasimah
Tidak tuan……saya tidak bahagia
dengan cara hidup seperti ini……….harta….uang…..rumah mewah dan
pelayan…………semuanya tidak ada artinya tuan………
Edward
Sungguh luar biasa ucapan
kamu……..kamu orang desa yang jauh dasimah………serba tak punya….dan sekarang kamu
memiliki semuanya……tidak bahagia……gila….ini gila……
Dasimah
Hanya satu yang akan membuat
saya bahagia…..jika kamu menikahi aku secara syah……kasihani diri saya
tuan…..kasihani nancy tuan………dan saya tidak mau diperlakukan seperti ini…….apa
bedanya saya dengan gundik-gundik tuan besar yang ada di kota Batavia
ini………..meskipun saya orang miskin tetapi saya punya harga diri dan bukan
perempuan murahan…………………………
Edward
(Berteriak marah) Gila…….iblis
apa yang merasuki dirimu……..kamu jadi berubah dasimah…kenapa dulu kau tidak
menolak saya bawa ke Batavia……hingga hubungan cinta terjadi dan memberi buah
hati…..nancy…..ya nancy yang catik……
Dasimah
Kalau saya mau ikut tuan ke
Batavia……karena janji tuan yang akan menikahi saya secara resmi……..hubungan
badan terjadi di luar kesadaran saya setelah tuan berikan saya segelas minuman
yang tuan bilang untuk kesehatan tubuh saya………..maaf tuan…..saya orang
sunda…..tuan orang eropa……..jelas beda tradisi kita……kenapa tuan masih ingin
memaksakan kehendak tuan……kembalikan saya ke kampung
kahuripan……….kembalikan………(dasimah berlari meninggalkan Edward kebingungan dan
berdiri mematung)
ADEGAN
III
(EDWARD TERKESIMA BERDIRI KAKU
MEMANDANG KEPERGIAN DASIMA, BINGUNG, DAN MENYADARI KALAU DIA TELAH BERBUAT
SALAH, SALAH BESAR, YANG SELAMA INI DIANGGAPNYA HAL BIASA. KAREN MENGANGGAP
DASIMA HANYA ORANG DESA)
(TUKANG SYAIR MASUK DENGAN
GAYANYA YANG UNIK, MEMBAWA TUTUP PANCI BEKAS DAN MEMUKUL-MUKULINYA SAMBIL
MENARI-NARI DENGAN GERAKAN YANG ANEH, BERGERAK KE SANA KEMARI, SAMBIL
MEMBACAKAN SYAIRNYA)
Cinte ye cinte........apa ade
yang tulus.....sejati.....
Cinte ye cinte........lahir
karena gemerlap dunie.....
Atau karena gerak hati yang
mendorongnye................
Cinte atas name cinte, atau atas
name syahwat.....
cinte bergantung pada seribu
janji, tipu muslihat,
lagi-lagi syahwat
durjane.................................
Mawar desa terkurung di sangkar
gemerlap dunie.....
sehari serase
setahun.....setahun bisa jadi rase seabad....
karena ketulusan die bertahan,
meski tak ada hargenye.....
Apalagi yang mau
dituju........semua menghilang......sirna...
Hanya harap terakhir.....semoge
dateng sang penolong.......
yang membebaskan........
(TUKANG SYAIR KELUAR PANGGUNG
DENGAN GERAKAN YANG UNIK TANGANNYA TERUS MENERUK MEMUKULI TUTUP PANCI BEKAS.
SUASANA PAGI DI GEDUNG PEJAMBON, SEORANG LELAKI MASUK KEHALAMAN MEMBAWA BUNGKUSAN,
DAN MENDEKATI PINTU GEDUNG PEJAMBON, LELAKI ITU NAMANYA SAMIUN, TUKANG DELMAN
DARI KAMPUN KWITANG)
Samiun
(Mendekati Pintu dan mengetuknya) Selamat
Pagi......Guten morgen.....guten morgen....selamat pagi tuan besar.
(BERKALI-KALI SAMIUN MENGUCAPKAN
SELAMAT PAGI ATAU GUTEN MORGEN, SAKING ASYIKNYA MENGUCAPKAN HAL TERSEBUT. DIA TIDAK TAHU KALAU PINTU SUDAH DIBUKA OLEH
SEORANG PEREMPUAN DAN BERDIRI DIHADAPANNYA. KARUAN KETIKA HENDAK MENGETUK PINTU
SEKALI LAGI, TANGANNYA TERHENTI HAMPIR MENGENAI DADA NYAI DASIMAH, DENGAN MULUT
MENGANGA, DAN MATA TERBELALAK)
Samiun
Masyaallah.......tabe nyonye......(gugup)
......saye.....saye mau ketemu tuan edward nyonya. Ade titipan barang dari Tuan Besar Gubernur Jendral
Rafles.........(matanya tak bergeser menatap gerak nyai dasimah yang berser ke
samping)
Nyai
Dasimah
Tuan Edward sudah tiga hari tidak
pulang......(gugup).....panggilnya saya ke......
Samiun
(Menyelah) Panggil aje .......samiun......
Nyai
Dasimah
Iya Samiun.......Tuan Edward udah tiga hari tidak
pulang.........ada pesan apa dari tuan besar gubernur jendral rafles,
samiun........
Samiun
Anu nyoya.....(menunjukan bungkusan yang dibawanya)
saye tidak tahu ape isinya.....
Nyai
Dasimah
Kalau memang mau diserahkan sekarang tidak
masalah......nanti saya simpan.....dan diberikan kepada Tuan Edward kalau sudah
datang......
Samiun
Nah itu lebih baek nyonya.......sebab saye takut
kalo-kalo saya bawa lagi ini bungkusan.........kalo hilang.....saye bisa
dihukum nyonya.........
Nyai
Dasimah
(tersenyum) kalo memang hilang dicuri orang yang
penting bukan kamu yang melakukan......sengaja kamu hilangkan.......
Samiun
Akh nyonya bisa aje.......mane mungkin saye melakukan
itu........
Nyai
Dasimah
(Tertawa).......saya bercanda samiun.....jangan kau
masukan dalam hati........
(DASIMAH MENDEKAT DAN MEMINTA
BUNGKUSAN PADA SAMIUN, KEDEKATAN YANG
TAK BERJARAK, MEMBUAT KEDUANYA SALING TATAP DENGAN WAJAH YANG MENGGAMBARKAN
KETERTARIKAN SATU SAMA LAIN. CUKUP LAMA MEMEREKA SALING MENATAP, LUPA SEKITAR
DAN LUPA POSISI MEREKA MASING-MASING. SUARA DALANG MEMBUAT MEREKA TERSADAR)
Dalang
Penonton yang budiman....semua udeh digariskan dalam
cerite.
Cuma memang belum waktunye.....belum
saatnye......cerite masih panjang belum ade tande akhirnye..............ikuten
aje....ape yang bakal terjadi ......apa yang bakal terjadi.....saksikan aje
ye.....
(DASIMAH DAN SAMIUN SALING
MENJAUH, SPONTAN DASIMAH MENGUCAPKAN ISTIQFAR BEGITU JUGA SAMIUN. TANPA ADA
BICARA TANPA SALING TATAP LAGI, KEDUANYA MENUNDUK, SAMIUN MENYERAHKAN BUNGKUSAN
DAN DASIMAH MENERIMANYA. SAMIUN MENINGGALKAN GEDUNG MEWAH PEJAMBON, DASIMAH
MASUK KE DALAM GEDUNG. DAN SEPI MEMBAWA SENJA MENUJU MALAM.)
Akhirnye due manusie yang
nelangse
Saling iket janji sehidup
semati.......dasime pergi dari edward....
Dihadapan penghulu samiun dan
dasime....mengucap syahadat
Mengiket diri.....dalam
perkawinan yang syah secare igame......
Emang mestinye seperti itu biar
hidup gak belangsak.......
Ape bahagie keduenye setelah
ntu......sabar.....cerite belum nyempe kesitu....
Kite ikutin aje dulu
ye......sabar......
Lagu
Kampung Kwitang
Kampung kwitang di pinggir
kali........
Kali ciliwung jernih aernye.....
Umpame hati dilanda sedih.....
Jangan sampe jadi lupe diri.....
Kampung kwitang di tenge kote
Kampung pejambon bele udiknye
Umpame cinte ditolak juge....
Jangan sampe hati nelangse
Kampung kwitang berjejer rume
Kampung kuwini bele ononye
Umpame kite gak buruk rupe
Jangan sombong sebagai manusie
Kampung kwitang banyak delmannye
Bang samiun jadi kusirnye.....
Utang jiwe dibayar jiwe.......
Utang duit jadi bebunge......
ADEGAN
IV
(PERKAMPUNGAN KWITANG, RUMAH
SAMIUN, NYALA LAMPU CENTIR, MENERANGI RUANG TAMU YANG TERDAPAT SATU MEJA DAN
DUA KURSI. SAMIUN DUDUK DENGAN KEPALA TERTUNDUK SEPERTI MATANYA MENATAP LANTAI.
HAYATI DUDUK DISEBELAHNYA DENGAN MATA MELOTOT PENUH AMARAH)
Hayati
Miun......masa sih lu gak bisa ushain gue duit 25
gulden aje.......jadi kerje lu ame tu delman ngapain aje......gue gak percaye
kalo lu gak punya duit......lu kerje dari mulai subuh sampe tenge
malem.......masa gak bawa pulang duit.......ape lu ude jadi dermawan....semua
orang lu gratisin naek delman lu........
Samiun
Gak begitu hay......gak begitu.....gila ape gue
gratisin orang naek delman gue.....tapi emang segitu hasilnya......ini simpenan
terakhir yang masih ade ame gue........(Melempar sejumlah uang kertas ke atas
meja)
Hayati
Gue gak percaye......seribu persen gue gak percaye.......lu
pasti bohong....... duit lu, lu kasih perempuan peliharaan tuan edward.....gue
yakin........samiun jangan belajar ngeboong lu.......lu gak biasa ngeboong
tau........jadi ketahuan lu mau boong kayak ape juga....................
Samiun
Udeh gila ape gue.....ngasih duit sama perempuan tuan
edward.....istrinye tua edward....
Hayati
Ape luu bilang......bininye......peliharaannye
tahu.....mane ade belande mau nikahin perempuan pribumi ........
Samiun
Huss !!!.....elu ye.....kalo ngomong kayak pintu gak
ade engselnye.......dasar......gue mau tanya ame elu hay......duit segede itu
buat apaan.......emangnye maen ceki perlu duit segede itu ape............
Hayati
(berteriak histeris) Samiun.........kalo lu bener
cinte ame gue......lu gak usah pake tanya kayak gitu.........cariin aje
cepet...................
Samiun
Sabar...sabar hay.......lu jangan kayak kemaskukan
rohnye ratu buaya buntung ngape.....gua usahain pinjem sane sini deh.....tapi
inget ini cuma sekali ini aje......besok-besok gak bakal gue cariin........
Hayati
Ape lu bilang.........(hayati bediri menghampiri
samiun, tangannya mengepal hendak meninju samiun)
Samiun
Ampun-ampun hay.......maksud gue.....gue tetap akan
usahain kemauan lu...........
Hayati
(tertawa).....nah gitu dong kalo lu bener-bener cinte
ame gue......ude pegi lu sono cariin tuh duit gue............jangan pake
lama.......ngerti lu......
Samiun
(Pergi dengan langkah gontai dan wajah sedih) .....iye
gue cariin............
(MENATAP KEPERGIAN SAMIUN, HAYATI TERSENYUM PUAS,
WAJAHNYA PENUH KEMENANGAN TERTAWA TERBAHAK-BAHAK)
Hayati
Jadi perempuan kalo kite terus turutin ape kate
lelaki.......belangsak kite.......kite harus galak.....kite harus
ngelawan......jangan bilang cinte kalo die gak mau menuhin kebutuhan
kite....... (tertawa terbahak-bahak)
(HAYATI PUAS DALAM KEMENANGAN,
MENINGGALKAN RUANG TAMU DAN MASUK KE DALAM RUMAH DENGAN BERKACAK PINGGANG)
ADEGAN
V
(PANGGUNG GELAP DAN TERANG BUMI
MENAMPAKAN CAHAYANYA. SUARA AYAM BERKOKOK, ANAK-ANAK KECIL BERKEREDONG KAIN
DATANG DAN BERKUMPUL MEMBUAT PERMAINAN ULAR MELINGKAR, BERMAIN, TERTAWA-TAWA
SAMBIL MELANTUNKAN NYANYIAN MASA LAMPAU)
WAK...WAK...GUNG...
NASINYE....NASI JAGUNG
LALAPNYE....LALAP UTAN
SARANG GAOK POHON JAGUNG
GANG....GING....GUNG.....
PIT....ALAIPIT....SAPE KENA
KEJEPIT
SIPIT...........
Tam tambuku...seleret pangakal
lime....
Sape satu sape dua.......
Isi..isi...isi.......kosong...kosong...kosong...
(PERMAINAN BERLANGSUNG MERIAH,
DAN SESEKALI BEBERAPAA ORANG KAPMPUNG MELINTAS MEMBAWA PERALATAN MANDI MENUJU
SUNGAI CILIWUNG, YANG TIDAK JAUH DARI PERKAMPUNGAN KWITANG)
(TENGAH ASYIKNYA BERMAIN,
TIBA-TIBA TERJADI KERIBUTAN SEORANG LELAKI DENGAN WAJAH BERINGAS MENGAMUK
MENENTENG GOLOK, DAN BERTERIAK-TERIAK MENCARI-CARI HAYATI. DIA BANG PUASE, JAGO
KWITANG YANG MALANG MELINTANNG DAN TAK ADA YANG BERANI MENANTANG. SONTAK
ANAK-ANAK BERLARIAN MENINGGALKAN LAPANGAN PERMAINAN)
(BANG PUASE BERDIRI TEGAK DI
TEGAH LAPANGAN, GOLOK DITANGANNYA DI AYUN-AYUNKAN DIUDARA SEPERTI MELIBAS RUANG
KOSONG. TAMPAK HAYATI YANG BERJALAN TERTATIH-TATIH PENUH KETAKUTAN MENGHAMPIRI
BANG PUASE)
Hayati
(Menghampiri dan memeluk kaki bang puase) Tabek
bang......tabek.....kenape abang kayak begini....ade ape bang......
Bang
Puase
(Mendorong tubuh hayati) Pake nanye segala
lu.......jangan pura-pura gak tahu.......
Hayati
Benar bang.....saye gak tahu.....kenape abang....terus
ape salah saye...........
Bang
Puase
Dasar penipu.......lu pikir lu bakal bisa bohongin
gue.....lu boleh bohongin samiun....
Tetapi lu gak bakal bisa bogongin si
Puase........ngerti lu...........
Hayati
Iye kenape.........saye gak bohongin abang......
Bang
Puase
Kurang ajar lu......lu bilang gak bohongin
gue.......mane tu duit 25 gulden.....mane....
Katenye lu mau ngasih upah 25 gulden.....kalo gue
berhasil habisin si dasimah.......
Ape darahnya kering dari golok gue......upah juga belum
keluar......kurang ajar......
Hayati
(Kaget) Bang.....emang udah abang laksanain ngabisi si
dasimah........
Bang
Puase
Pake nanya.....itu kan mau luh....dasar perempuan
pengeretan..........
(HAYATI KEBINGUNGAN, KARENA UPAH YANG DIA JANJIKAN
KEPADA BANG PUASE BELUM JUGA DIDAPET DARI SAMIUN LANTARAN SAMIUN GAK
PULANG-PULANG KE RUMAH, SEPERTI MENGHILANG BERSAMA DELMAN DAN KUDANYA)
Bang
Puase
Lu mau bilang kalo si samiun belum kasih duitnya sama
elu.......lu mau bilang kalo si samiun udah gak pulang-pulang ke rumah
gitu.......
(HAYATI
HANYA ANGGUK-ANGGUKAN KEPALANYA)
Bang
Puase
Si samiun ame si dasimah udah nikah di kampun
bojong.......dasar bodo.... setan ceki......jadi begini.......laki lu nikah
lagi lu gak tahu.......sayang samiun gak panjang kebahagiaannye......si dasimah
gue abisin di pinggir kali gang kiapang......(tertawa terbahak).....kalo aje si
samiun gak kabur....die juga bakala gue abisin.......(tertawa terbahak)
Hayati
Jadi gimane dong bang.....(menunduk seperti minta
pengampunan)
Bang
Puase
Dasar sialan......sial gue kali ini......nuntasin
kerjaan gak ade upahnye.........mau ape lagi.....tanggung.........biar tuntas
semuenye aje.......nih.....(Puase melibaskan goloknye ke tubuh hayati, hayati
tak berkutik dan menjerit, jatuh ke tanah telungkup)
(MELIHAT TUBUH HAYATI BANG PUASE
BERDIRI TEGAK SE TEGAK BATU KARANG, WAJAHNYA SEMAKIN SANGAR, SAMBIL MEMASUKAN
GOLOKNYA DIA PERGI MENINGGALKAN TUBUH HAYATI YANG SUDAH TIDAK BERNYAWA)
Lagu tragedi cinta
Cinta gak berpoles mutiara
Cinta berbungkus duka
Kematian menjadi panjang
Berganti-ganti tiada akhir....
Reff/
Cinta bergantung tafsir.....
Siapa saja berhak memberi arti
Cinta bukan lagi rembulan senja
Cinta duka berlumur darah.....
Ciliwung menjadi saksi abadi
Dua insan saling mengikt janji
Wujud cinta sejati dan tragedi
Dasimah terbunuh Samiun ikut
mati
Oh cinta penuh tragedi.........
ADEGAN
VI
(MENJELANG SORE, DIPINGGIR KALI
CILIWUNG DAN TAK JAUH DARI GANG KIAPANG, SESOSOK LELAKI DUDUK DIPINGGIR KALI,
MEMANDANGI AIR SUNGAI YANG KERUH KARENA HUJAN DI HULU SUNGAI. DIA SAMIUN, YANG
TENGAH BERSEDIH KEHILANGAN DASIMAH. JUGA KEHILANGAN HAYATI YANG JUGA DIHABISI
BANG PUASE)
Samiun
(menangis) Ya allah......kenape nasib gue seperti
ini.........dasimah.....mah.......maafin abang.....abang belum sempet bawa lu
pulang ke kampung kahuripan.........dasimah.....
......abang gak kuat nanggung semua ini.......hayati
juga dihabisin ame si puase......hay.....
maafin abang.....ini semue gare-gare abang......iye
gare-gare abang.......(teriak histeris, melompat ke dalam sungai, tubuhnya
menghilang di telan arus sungai ciliwung yang deras dan air yang keruh)
Dalang
(Muncul dengan membawa lampu centir) Tabe penonton
yang budiman......semuanya memang harus berakhir seperti ini....ini cerita dari
tanah jakarta di zaman kolonialis belanda.......mudah-mudahan ade palajaran
yang dapat kita ambil.........selebihnya mudah-mudahan semuanye menjadi
terhibur. Sampe ketemu lagi di waktu dan tempat yang berbeda.........Salam.....tebe......
(GELAP PELAHAN MENGGANTIKAN
TERANG, SUARA MALAM MULAI MUNCUL DI PENDENGARAN. SEKELOMPOK ANAK JALAN
BERJINGKAT-JINGKAT, MENGENAKAN KAIN SARUNG BAJU KOKO, DAN TOPI PUTIH, TELANJANG
KAKI. BERJINGKAT-JINGKAT MENOLEH KE KIRI KEKANAN DAN BERBISIK)
Kelompok
Anak
Ini kan tempat nyai dasimah... ame bang samiun tenggelem....iye...iye...serem.....lari
!!!!!!
(ANAK-ANAK BERLARI MENINGGALKAN SUNGAI CILIWUNG, DEKAT
GANG KIAPANG. SEPI SEMAKIN MENIKAM DAN
DINGIN MULAI TURUN MENCENGKRAM TUBUH PENDUDUK KAMPUNG KWITANG)
Kisah
Dasimah Samiun
Jika Nyai Dasimah bisa memilih
Dia memilih tetap di kahuripan
Tapi jalan hidup seperti sungai ciliwung
Tak dapat di duga maunya
Jika samiun bisa
memilih
Namun terlambat
untuk memilih
Garis cinta sudah
tertoreh di jalan hidupnya
Mencintai dasimah
hingga ke alam baka
Reff//
Cinta bukan
berarti rembulan
Cinta bukan
berarti embun pagi
Cinta bisa terik
mentari, dan jalan berbatu
Cinta bisa menjadi
tragedi.
Ini tragedi
berbungkus cinta
Siape tak kenal
Nyai Dasimah
Siape tak kenal
samiun
Dalam cinta mereka
berduka
Langganan:
Postingan (Atom)